Sensor Deteksi Kadar Kelayakan Makanan
##plugins.themes.bootstrap3.article.main##
Abstract
Kebiasaan ibu rumah tangga tangga untuk mengetahui citarasa masakannya adalah dengan mencicipinya baik makan baru dimasak ataupun makan yang telah lama lebih dari 1 hari mencoba dengan menggunakan lidah adalah cara tradisional dilakukan,menggunakan lidah atau dengan mencium makanan cara dilakukan selama ini untuk mengetahui kualitas makanan sangatlah penting mempengaruhi kondisi makanan apakah masih layak dikonsumsi atau tidak mengkonsumsi. Makanan yang sudah mengadung bakteri adalah makanan tidak memenuhi standar keamanan, mutu dan gizi akan memberi efek negatif pada tubuh. Oleh karena itu, perlu seleksi terhadap makanan sebelum dikonsumsi agar terhindar dari makanan yang membahayakan kesehatan. Pada dasarnya makanan tidak dapat disimpan lama, terutama yang mengandung kadar air tinggi, Banyak orang yang tidak menyadari makanan yang dikonsumsi sudah basi/tidak layak untuk dimakan. Derajat keasaman adalah suatu cara atau metode yang digunakan untuk menentukan sifat asam atau basa suatu larutan dengan menggunakan pengukuran pH. pH atau derajat keasaman digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman (atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Yang dimaksudkan “keasaman” di sini adalah konsentrasi ion hidrogen (H+) dalam pelarut air. Nilai pH berkisar dari 0 hingga 14. Suatu larutan dikatakan netral apabila memiliki nilai di atas ambang tidak wajar yang sudah ditentukan oleh BPPOM, mikrokontroler terobosan teknologi untuk membantu memecahkan masalah untuk menentukan kelayakan kadar asam/basi makan baik atau tidak layak.
##plugins.themes.bootstrap3.article.details##
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
The writer agreed that the article copyright by Smatika journal and the writer has the right to disseminate the paper published without permission in advance.
I. S. Anzarkusuma, E. Y. Mulayani, I. Jus’at, and D. Angkasa, “Status Gizi berdasarkan Pola Makan Anak Sekolah Dasar di Kecamatan Rajeg Tangerang,” Indones. J. Hum. Nutr., vol. 1, no. 2, pp. 135–148, 2014.
V. Sonia, “Evaluasi Penerapan Hygiene dan Sanitasi Penyelengaraan Makanan di RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak,” Unnes J. Public Heal., vol. 4, no. 2, 2013.
M. Saidah, “Pengembangan Buku Panduan Memilih Makana Jajanan Sehat Untuk Anak Usia 10-11 Tahun,” e-Jurnal Boga, vol. 3, no. 2, pp. 9–15, 2014.
S. P. Nugraha, “Program Penyuluhan Makan Sehat dan Pengunaan Garam Beryodium,” J. Inov. dan Kewirausahaan, vol. 2, no. 3, 2013.
F. Regeista, A. H. Yatmo, H. Sa’diyah, A. J. Sahwal, A. M. Ahmad, and Y. Sugiarto, “Uji Performansi Alat ‘ Digital Formaldehyde Meter ’ Pendeteksi Kandungan Formalin pada Makanan,” J. Keteknikan Pertan. Trop. dan Biosist., vol. 2, no. 2, pp. 97–103, 2014.